2.2.1. MATERI KULIAH
2.2.1.1. Membaca Materi Kuliah
Setelah memahami apa itu pertanian berwawasan iklim kering dan bagaimana kaitannya dengan pertanian lahan kering dan usahatani lahan kering, maka kita perlu kembali kepada nama mata keliah: Aplikasi Teknologi Pertanian Berwawasan Iklim Kering. Membaca judul mata kuliah ini Anda akan mengerti bahwa yang menjadi subjekdalam mata kuliah ini adalah teknologi. Oleh karena itu, sebelum melanjutkan maka kita perlu memahami teknologi itu sebenarnya apa. Teknologi (tehnology) merupakan penerapan pengetahuan konseptual untuk mencapai tujuan praktis, terutama dengan cara yang dapat diulangi untuk menghasilkan produk yang sama. Teknologi juga dapat berarti produk yang dihasilkan dari penggunaan teknologi, mencakup alat berwujud seperti peralatan atau mesin dan yang tidak berwujud seperti perangkat lunak (software) dan kecerdasan buatan (artificial inteligence, AI). Istilah teknologi mulai digunakan pada abad ke-17, tetapi teknologi dalam arti sebagaimana pengertian definisinya sudah ada jauh sebelumnya, bahkan mulai sejak jaman prasejarah, sebagaimana misalnya penggunaan batu sebagai alat batu dan penggunaan api untuk memasak. Istilah teknologi pada perkembangan selanjutnya dipandang sebagai bidang ilmu tersendiri, tetapi sejak Revolusi Industri Kedua, istilah teknologi menjadi istilah umum yang dimaknai sebagai penerapan pengetahuan secara sistematik untuk memberikan hasil praktis (the systemic use of knowledge to practical ends).
Pengertian teknologi sebagaimana yang diuraikan di atas merupakan pengertian secara umum. Lalu bagaimana dengan pengertian teknologi dalam pertanian? Aplikasi teknologi dalam bidang pertanian, yang lazim dikenal sebagai teknologi pertanian (agricultural technology) atau agroteknologi --biasa disingkat sebagai agtek (agtech), agritek (agritech), atau agrotek (agrotech)-- merupakan penggunaan teknologi dalam sektor pertanian dalam arti luas dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, profitabilitas (keuntungan), dan konservasi llingkungan pertanian. Teknologi pertanian dapat berupa teknologi produksi (benih unggul, alat dan mesin pengolahan tanah, alat dan mesin irigasi, pupuk kimniawi serta alat dan mesin aplikasinya, pestisida serta alat dan mesin aplikasinya, alat dan mesin panen, dsb.), teknologi pengolahan hasil (misalnya alat dan mesin penyimpanan, bahawan pengawet serta alat dan mesin pengawetan, dsb), dan teknologi penunjang (misalnya teknologi prakiraan cuaca, teknologi hujan buatan, teknologi prakiraan ledakan OPT, dsb.). Penerapan teknologi dalam pertanian bersama dengan perubahan aspek sosial-ekonomi dan aspek sosial budaya yang mengikutinya telah memungkinkan terjadinya apa yang dikenal sebagai revolusi pertanian, yang terdiri atas revolusi pertanian pertama, revolusi pertanian kedua, revolusi pertanian ketiga dan mungkin revolusi pertanian keempat. Mempelajari apa yang terjadi pada setiap kali revolusi pertanian diharapkan dapat memberikan wawasan yang utuh mengenai peranan teknologi dalam pertanian. Pada dasarnya penerapan teknologi dapat meningkatkan produksi tetapi bersamaan dengan itu juga terjadi berbagai dampak yang merugikan, termasuk dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Revolusi pertanian menyelamatkan penduduk dari bencana kelaparan, tetapi bersamaan dengan itu juga berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Lalu bagaimana dengan aplikasi teknologi pertanian berwawasan iklim kering? Dalam hal ini berrarti penerapan teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, profitabilitas (keuntungan), dan konservasi llingkungan pertanian lahan kering. Agar penerapan teknologi pada pertanian lahan kering dapat mencapai tujuannya tersebut maka terlebih dahulu perlu diketahui permasalahan mendesak yang dihadapi dalam pertanian lahan kering. Menurut Trivedi & Nandeha (2022), permasalahan mendesak yang dihadapi dalam pertanian lahan kering adalah sebagai berikut:
- Lahan kering menerima curah hujan yang rendah dengan distribusi yang tidak merata selama masa tanam sehingga mengalami kekurangan air bahkan kekeringan di satu wilayah tetapi kelebihan air bahkan banjir di wilayah lainnya.
- Lahan kering menerima hujan pada musim hujan secara tidak menentu, sering lebih awal atau terlambat dan jarang tepat musim dengan jumlah hari hujan yang juga berubah sehingga jika penanaman dilakukan tepat musim maka tanaman mengalami kekurangan air dan jika dilakukan mengikuti perubahan waktu turun hujan tanaman dapat mengalami kekurangan air pada saat pengisian buah.
- Lahan kering mengalami suhu yang lebih tinggi dan angin yang lebih kencang daripada suhu dan angin di lahan lembab, suhu tinggi mempercepat evaporasi dan evapotranspirasi sehingga lebih cepat mengurangi kelembaban tanah, apalagi jika diiringi dengan angin kencang, mengakibatkan tanaman mengalami kedewasaan secara dipaksakan dan mempercepat panen.
- Lahan kering mempunyai tanah yang terbentuk dari proses pelapukan karena suhu tinggi dalam kelembaban rendah sehingga mengalami kekurangan unsur hara makro, terutama nitrogen (N) dan fosfor (P). Tanah lahan kering dengan demikian bukan hanya mengalami haus (kekurangan air) tetapi juga lapar (kekurangan unsur hara).
- Tanah lahan kering mengalami berbagai proses degradasi, terutama erosu, yang terjadi karena penutupan vegetasi yang rendah, cara budidaya tanaman yang dilakukan dengan pembakaran, dan budidaya ternak yang dilakukan secara lepas.
- Kepemilikan lahan kering biasanya oleh sejumlah tokoh adat yang dikerjakan oleh masyarakat bukan sebagai milik sendiri sehingga jika tokoh adat tidak memahami mengenai konservasi lahan maka dapat terjadi tragedi bersama (the tragedy of the common).
- Lahan kering biasanya kurang mendapat perhatian pemerintah sehingga mengalami kekurangan infrastruktur dasar (jalan, sekolah, pusat kesehatan, dan pasar).
- Petani lahan kering disatukan oleh adat yang kuat sebagai strategi untuk menghadapi bencana sehingga tanpa melalui pendampingan secara terus menerus sulit untuk diajak berubah.
Mengingat permasalahan mendesak sebagaimana diuraikan di atas, aplikasi teknologi pada pertanian lahan kering perlu mempertimbangkan teknologi apa yang tepat dan bagaimana mengintroduksinya supaya dapat diterima oleh masyarakat.
- Teknologi penyiapan lahan dan penanaman secara cepat
- Teknologi pemanfaatan air hujan awal secara efektif dan efisien
- Teknologi pemanenan air, penyimpanan air hujan, dan pemanfaatan air secara hemat
- Teknologi konservasi tanah dan air berbasis daerah aliran sungai
- Teknologi sistem pertanaman, pemupukan, dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan secara terpadu
- Teknologi penyimpanan dan pengolahan hasil
- Kebijakan pemerintah yang berpihak pada pengembangan pertanian lahan kering dengan definisi lahan kering sebagaimana yang berlaku secara internasional, terutama untuk pembangunan infrastruktur dasar, infrastruktur irigasi, dan konservasi hutan dan lahan
- Pemberian penyuluhan melalui pendampingan oleh pendamping lapangan yang terlebih dahulu disiapkan secara khusus melalui pelatihan mengenai pertanian lahan kering
- Penyediaan sarana produksi yang sesuai untuk pertanian lahan kering, mudah diperoleh, dan dengan harga yang terjangkau
- Pengorganisasian petani lahan kering dan menyediakan mekanisme yang memungkinkan mereka dapat menyuarakan kepentingan dalam pemerintahan
- Penyediaan informasi yang dapat diakses dan dimengerti secara mudah
Sebagaimana dapat kita pelajari dari revolusi pertanian, teknologi dalam pertanian merupakan alat, sedangkan subjek pertanian adalah petani dan tujuan pembangunan pertanian adalah memperbaiki penghidupan petani. Dalam hal ini penghidupan (livelihoods) , sebagaimana diuraikan oleh Chamber & Conway (1991), mencakup kemampuan, aset (simpanan, sumber daya, klaim, dan akses), dan aktivitas yang diperlukan agar dapat mengatasi dan pulih dari tekanan (stress) dan guncangan (shock), mempertahankan atau meningkatkan kemampuan dan aset, dan menyediakan peluang keberlanjutan bagi generasi berikutnya, serta dapat memberikan manfaat bersih bagi mereka pada tingkat lokal, nasional, dan global, serta dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dengan demikian, aplikasi teknologi pada pertanian lahan kering dilakukan seharusnya bukan hanya untuk meningkatkan produktivitas pertanian, melainkan untuk menjadikan pertanian lahan bering berkelanjutan sehingga petani lahan kering dapat memperbaiki penghidupan secara berkelanjutan (sustainable livelihoods).
2.2.1.2. Mengakses dan Membaca Pustaka
Silahkan mengunduh buku-buku perancangan percobaan dari Pustaka Daring dan membaca bab atau sub-bab yang berkaitan dengan prinsip perancangan percobaan. Untuk memperoleh informasi lebih lanjut, silahkan juga baca:
Mahasiswa wajib menyampaikan melalui Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas judul buku, judul bab buku, dan isi bab buku yang telah dibaca terkait dengan materi kuliah ini.
2.2.2. TUGAS KULIAH
2.2.2.1. Mendiskusikan dengan Cara Menyampaikan dan/atau Menanggapi Komentar
Setelah membaca materi kuliah, silahkan buat minimal satu pertanyaan dan atau komentar mengenai materi kuliah. Buat pertanyaan secara langsung tanpa perlu didahului dengan selamat pagi, selamat siang, dsb., sebab belum tentu akan dibaca pada jam sesuai dengan ucapan selamat yang diberikan. Ketik pertanyaan atau komentar secara singkat tetapi jelas, misalnya "Mohon menjelaskan apakah memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pendekatan ilmiah mempunyai kelebihan dan kelemahan". Pertanyaan dan/atau komentar diharapkan ditanggapi oleh mahasiswa lainnya dan setiap mahasiswa wajib menanggapi minimal satu pertanyaan dan/atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Pertanyaan dan/atau komentar maupun tanggapannya disampaikan paling lambat pada Kamis, 29 Februari 2024 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.
2.2.2.2. Mendiskusikan dengan Cara Membagikan Materi Kuliah
Setelah membaca materi kuliah, silahkan bagikan materi kuliah melalui media sosial yang dimiliki disertai dengan mencantumkan status tertentu, misalnya "Saya sekarang sudah tahu bahwa ternyata pengetahuan terdiri atas beberapa macam ... dst." Untuk membagikan lauar klik tombol Beranda dan kemudian klik tombol pembagian memalui media sosial dengan mengklik tombol media sosial yang tertera di sebelah kanan judul materi kuliah. Jika media sosial yang dimiliki tidak tersedia dalam ikon yang ditampilkan, klik ikon paling kanan untuk membuka ikon media sosial lainnya. Materi kuliah dibagikan paling lambat pada Kamis, 29 Februari 2024 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.
2.2.2.3. Mengerjakan dan Melaporkan Tugas Kasus
Untuk mendalami pemahaman mengenai iklim kering dan pertanian berwawasan iklim kering, silahkan mengerjakan tugas projek sebagai berikut:
- Pada lahan yang dibudidayakan oleh petani yang sudah diwawancarai pada tugas materi kuliah 2.1, lakukan pengamatan teknologi apa yang diterapkan petani dalam menyiapkan lahan, melakukan penanaman, dan memberikan air irigasi.
- Lakukan pengamatan untuk menentukan jenis tanaman yang dibudidayakan dan pola pertanaman yang digunakan (monokultur atau campuran) dilanjutkan dengan wawancara untuk menanyakan alasan pemilihan jenis tanaman dan pola pertanaman
- Lakukan wawancara apakah petani pernah melakukan pemupukan, pupuk apa yang digunakan, disertai dengan alasan melakukan atau tidak melakukan dan alasan memilih jenis pupuk jika melakukan.
- Lakukan wawancara apakah petani pernah melakukan pengendalian OPT (hama, patogen, dan gulma) dan teknologi apa yang digunakan dalam melakukan pengendalian disertai dengan alasan melakukan atau tidak melakukan dan alasan memilih teknologi pengendalian jika melakukan.
- Lakukan pengamatan untuk menentukan apakah petani melakukan konservasi lahan dan jika melakukan, teknologi konservasi lahan seperti apa yang dilakukan.
Laporkan data hasil pengamatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Pengerjaan Tugas Projek pada saat memasukan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas.
2.2.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN KULIAH
Untuk membuktikan telah melaksanakan perkuliahan daring materi kuliah ini, Anda wajib mengakses, menandatangani presensi, dan mengumpulkan tugas di situs SIADIKNONA. Sebagai cadangan, silahkan juga menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan berikut ini:
- Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Selasa, Sabtu. 24 Februari 2024 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikan daftar hadir sudah ditandatangani;
- Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Kamis, 29 Februari 2024 pukul 24.00 WITA dan setelah memasukkan, silahkan periksa untuk memastikan laporan sudah masuk.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah dan tidak menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas akan ditetapkan sebagai tidak mengikuti perkuliahan.
***********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan pertama kali pada 16 Februari 2024, belum pernah diperbarui.
Diterbitkan pertama kali pada 16 Februari 2024, belum pernah diperbarui.
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar